Rabu, 13 Juni 2012

jangan ada remedial diantara kita

mungkin untuk anak kelas satu kaya kita-kita masih kaget sama yang namanya remedial, hemm bayangin aja di smp tuh gapernah ada remedial serumit kaya di sekolah .
siapa sih yang pingin di remedial ? pasti gaada  kan ?
tapi anehnya perbedaan di smp sama smk itu beda jauh !. bayangin aja kalo smp tuh ya kalo ada remedial pasti grunya yang ngejar-ngejar, dan kalo gurunya udh males pasti gurunya langsung ngasih tugas. coba di sekolah kita yang baru , emang remedial itu harus bener-bener tuntas dan nilai akhirnya juga 75-_-

gimana sih biar kita ga remedial ?
hemmm gampang sih yang penting ada niat, belajar, kemauan dan kerja keras.!!!
jangan lupa kita harus tawakal dan selalu beribadah kepada Alloh SWT , karena tanpa dengan berdoa kita gabisa apa-apa, kan semua ini yang nentuin Alloh kan ? kita semata-mata hanya niat dan berusaha saja :)))

pelajaran apa sih yang paling banyak followers remednya ?
kalo sesuai realnya sih yang banyak folowers remednya yang pertama matematika dan yang kedua itu pelajaran produktif, percaya ga ? harus percaya kan itu kenyataan !
buktinya nih waktuu smester 1 nilai matematika itu seadanya banget, dan nilai pelajaran produktip tuh & semua ! oke fine-_-
nah udah mau akhir pelajaran semester 2 followers remed matematika masih banyak ko , tapi menurut aku sih guru mtk itu guru yang paling sabar dan cerdas, berapapun murid yang remed selalu dijabanin buat remed , terus meriksanya juga penuh dengan ketelitian , kalo akusih udah puyeng kali ya haha=))
salut deh sama guru matematika semoga nanti kalo udah naik kelas 2 gaada remedial lagi karena kita semua adalah orang yang cerrdas ahehhe=)))

Minggu, 27 Mei 2012

koligatif teorii


sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Sifat koligatif meliputi:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmotik
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapanberkurang.
Menurut RAOULT:
p = po . XB
dimana:
p = tekanan uap jenuh larutan
p
o = tekanan uap jenuh pelarut murni
X
B = fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi:
P = Po (1 - XA)
P = Po - Po . XA
Po - P = Po . XA
sehingga:
DP = po . XA
dimana:

DP = penunman tekanan uap jenuh pelarut
po = tekanan uap pelarut murni
XA = fraksi mol zat terlarut
KENAIKAN TITIK DIDIH
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.
Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
DTb = m . Kb
dimana:
DTb = kenaikan titik didih (oC)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Karena : m = (W/Mr) . (1000/p) ; (W menyatakan massa zat terlarut)
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai:
DTb = (W/Mr) . (1000/p) . Kb
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai:
Tb = (100 + DTb)oC
PENURUNAN TITIK BEKU
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :
DTf = m . Kf = W/Mr . 1000/p . Kf
dimana:
DTf = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
W = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarut
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (O -
DTf)oC
TEKANAN OSMOTIK

Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Menurut VAN'T HOFF tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmotik = p , maka :
p = n/V R T = C R T
dimana :
p = tekanan osmotik (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/moloK
T = suhu mutlak (oK)
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain
disebut larutan Hipotonis.
-
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain
disebut larutan Hipertonis.
- Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut
Isotonis.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama
Contoh:
Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur.
- Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal.
- Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) --> Na+ (aq) + Cl- (aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi.
Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai:
a = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula
Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < a <>
Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya.
1. Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai:
DTb = m . Kb [1 + a(n-1)] = W/Mr . 1000/p . Kb [1+ a(n-1)]
n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.
2. Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai:
DTf = m . Kf [1 + a(n-1)] = W/Mr . 1000/p . Kf [1+ a(n-1)]
3. Untuk Tekanan Osmotik dinyatakan sebagai:
p = C R T [1+ a(n-1)]

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut. Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi antara zat  terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen-komponen penyusun larutan tersebut.

Hukum Raoult merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat koigatif (diambil dari bahasa latin “colligare” yang artinya mengumpulkan bersama). Sifat-sifat itu tergantung dari pada efek koligatif jumlah partikel terlarut, bukan pada sifat partikel yang terlibat. Empat sifat larutan, diantaranya:
1.      Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2.      Peningkatan titik didih.
3.      Penurunan titik beku.
4.      Gejala tekanan osmotik (oxotoby, David W : 2004, 166).

1)      Penurunan tekanan uap larutan merupakan parkel zat pelarut yang tidak mudah menguap dalam larutan yang dapat mengurangi kemampuan partikel zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan akan lebih rendah dibanding tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut dalam larutan juga menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Bila zant non elektrolit yang sukar menguap dilarutkan, maka menurut hukum Raoult, besarnya tekanan uap:
P = Po . N1
 P    = tekanan uap di atas larutan
Po  = tekanan uap pelarut murni
N1  = fraksi mol pelarut
 
2)      Suatu larutan mendidih pada temperatur lebih tinggi dari pelarutnya, selisihnya disebut kenaikan titik didih larutan. Hingga grafik tekanan uap selalu ada di bawah pelarut;
∆Tb = T – T0
∆Tb  hanya tergantung jenis pelarut dan konsentrasi larutan, tidak tergantung jenis zat terlarut. Hubungan ∆Tb dengan konsentrasi larutan dapat dicari dengan persamaan Clausius-clapeyron dan hukum Raoult.
3)      Titik beku larutan adalah temperatur pada saat larutan setimbang dengan pelarut padatnya. Larutan akan membeku pada temperatur lebih rendah dari pelarutnya. Proses pembekuan zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antara partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya terjadi gaa tarik menarik antar molekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang. Akibatnya untuk lebih mendekatkan jarak antar molekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel dari zat terlarut disebut penurunan titik  beku (∆Tf).
∆Tf  = kf . m
Titik beku larutan merupakan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik bekunya.
Tf = Tf0 - ∆Tf


o   Sifat-sifat Reagen
a.      Sifat Urea (CO(NH2)2)
Urea merupakan kristal, berwarna putih, tidak mudah terbakar, menghantarkan listrik.
Sifat fisis urea:
-          Densitas (padat pada suhu 200C) = 1335 kg/m3
-          Titik lebur = 126 J/mol/0C
-          Spesifik heat (lebur) = 13,6 KJ/mol
-          Berat molekul = 60,056

Reaksi pembuatan CO(NH2)2 terdiri atas dua tingkat yaitu reaksi pembentukan amonium karbonat (NH2COONH4) dan reaksi penguraian amonium karbonat menjadi urea dan air. Amonium karbonat dibuat dari amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO2). Menurut reaksi sbb:
2NH3 + CO2 ----> NH2COONH4              DH298 = -28,5 kkal/mol.... (1)
Reaksi ini merupakan reaksi eksotermis yang berlangsung cepat mengeluarkan panas dan kesetimbangan karbamat cepat tercapai. Reaksi penguraian amonium karbamat bersifat endotermis dan berlangsung lambat.
H2COONH4 ----> NH2CONH2 + H2O            DH298 = 3 – 6 kkal/mol.... (2)
Panas reaksi yang dibutuhkan reaksi (2) dapat dipenuhi dari sebagian panas yang dihasilkan (1) . Selama pembentukan urea, terjadi reaksi samping yaitu pembentukan biuret.
2NH2CONH2 ----> NH2CONHCONH2 + NH3      DH298 = 4,28 kkal/mol.... (3)

Reaksi ini berlangsung lambat dan memerlukan panas (endoterm).
b.      Sifat Garam
Garam merupakan larutan elektrolit kuat. Jika garam dilarutkan dalam air, maka ia akan terurai menjadi ion.
Sifat NaCl :
-          Berbentuk kristal
-          Mudah larut dalam air (36 gr/100 ml air dari pada 20oC)
-          Dalam bentuk bubuk bersifat higroskopis
-          Banyak terdapat di udara (dari air laut)
-          Campuran NaCl dengan es cair mencapai -20oC.

biologiikipmadiun.blogspot.com/2010/09/laporan-praktikum-sifat-koligatif.html

Kamis, 17 Mei 2012

kunjungan industri lap

Sejarah

PT Krakatau Tirta Industri yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1996, merupakan anak perusahaan yang sahamnya 99,99% dimiliki oleh PT Krakatau Steel (Persero) dan 0,01% dimiliki oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC).
HIS.png
Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit penunjang kegiatan operasional PT Krakatau Steel (Persero) dalam bidang penyediaan air bersih yang mulai beroperasi sejak 1978.
Sebagian besar air bersih yang dihasilkan digunakan untuk kebutuhan industri dan sebagian lain untuk kebutuhan masyarakat kota Cilegon. Air baku yang diolah diambil dari sungai Cidanau yang bersumber dari danau alam "Rawa Dano". Air kemudian dialirkan menggunakan pipa diameter 1,4m sepanjang ±28km untuk diolah menjadi air bersih di unit Pengolahan Air, yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, Filtrasi, yang diikuti dengan Netralisasi dan Disinfektansi.
Kapasistas yang terpasang di unit pengolahan air saat ini adalah sebesar 2.000 litet/detik, dan baru digunakan 60% utilisasinya.
HIS2.png
PT.Krakatau Steel (Holding Company) was established, in 45 years just in the era of the movement of Budi Utomo, the consent and initiative of the first president of Indonesia (Ir.Soekarno), performed the groundbreaking of the founding of the Trikora Steel Plant on May 26, 1962, which later became the forerunner Steel PT.Krakatau establishment. Steel mill Trikora an industry that could make Indonesia into an independent nation and is a strategic project and is the largest integrated steel plant was built in Indonesia ASEAN. by Government Regulation No. 35/31 August 1970, Steel Mill Steel Factory Trikora into Modern “PT.Krakatau Steel (Persero)”, Since then the alternation of various factories built in the area PT.Krakatau Steel Complex. In the Year 1977, President of the Republic of Indonesia to the second (Mr. Soeharto) was first inaugurated Concrete Iron Plant, Port Cigading in July 1997 (PT.KBS), followed with Billet Steel Plant (BSP), Wire Rod, Steel Pipe (KHI) , Power Plant (KDL), 400 MW and central control room with a capacity of 800 lt/sec in October 1979 (Water Supply), now better known as the Industrial PT.Krakatau Tirta (1996) until today.PT.KRAKATAU TIRTA INDUSTRY (Krakatau Steel Group).
The purpose of this Company is to engage in industrial water and industrial water, particularly drinking water. In achieving its objectives, the Company conducts the following activities:
Provider of raw water for the needs of themselves and others, Establish and operate a waste water purification installation including, Running trade in goods related to points 1 & 2 above, Conducting business consultancy services and supervision in the field of water technology and / or wastewater.
Core Competencies Organisation / Company and its linkage with the Mission: “Water Treatment and Distribution of clean water.”
HIS1.png
PT Krakatau Tirta Industry which was established on February 28, 1996, is a subsidiary whose shares are 99.99% owned by PT. Krakatau Steel and 0.01% owned by PT.Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT.KIEC). The company was previously a unit supporting the operational activities of PT. Krakatau Steel in the field of water supply which has been operational since October 1979.
Its main business is water treatment, mostly distributed to the needs of industries in Cilegon Banten region and partly for domestic needs Cilegon city. Raw water taken from rivers Cidanau which is a channel release from natural swamp “Rawa Dano” with debit m3/second airbaku between 1.2 to 28.1, the raw water is pumped through a pipe diameter of 1.4 m along the ± 28 km to be processed into water Clean Water treatment unit, which consists of stages and keeping the process include flocculation sedimentation, filtration, followed by Neutralization and Disinfection. Water treatment unit installed capacity amounted to 2000 lt/sec, with a current capacity utiliasasi 56%. In the first quarter PT.KTI would increase reserves by extending the raw water reservoir with a capacity of 25 million M3, before the year 2015 and increase the capacity of water distribution to 3000 lt / sec.
buttom-left2 
 
produk yang dihasilkan adalah air bersih
 
bahan baku ......
 

Proses Operasi

  • Proses Flokulasi dan koagulasi
  • Proses Sedimentasi
  • Proses Aerasi
  • Proses Filtrasi
  • Proses Desinfeksi
  • Proses Netralisasi

Production

  • Rumah Pompa (PSI) Cidanau
  • Intake Air baku
  • Sand trap
  • By pass dan Sump Pump
  • Pipa transmisi
  • Surge tank
  • Rumah venting
  • Waduk Krenceng (PS II)
  • Bangunan Pembagi
  • Instalasi pengolahan Air
  • Bak Distribusi
  • Accelator Clarifier
  • Green Leaf filter
  • Backwash
  • Instalasi Recycle Backwash
  • Ground Reservoir
  • Water tower
  • Sludge Drying Bed
  • Desinfeksi dan Netralisasi
  •  
  •  
  • Plant Krenceng

    Waduk Krenceng (PUMP STATION II)

    PS2.png
    Berfungsi sebagai cadangan air baku, luas waduk + 1 Km2, Kapasitas penyimpanan efektif 3,0 juta m3, dengan fasilitas 5 buah pompa Centrifugal vertikal dengan kapasitas pompa masing-masing 1,850 m3/jam.

     

    Rumah Pompa III (PUMP STATION III )

    PS3.png
    Dengan fasilitas 5 buah pompa jenis centrifugal horisontal, memliki fasilitas 3 buah pompa digunakan untuk megalirkan air ke tower dengan kapasitas debit air 900 m3/jam dan daya 200 KW, sedangkan untuk 2 pompa digunakan untuk mengalirkan air ke PS V SEPS dengan kapasitas debit air 810 m3/jam dan daya 34,6 KW.

     

    Rumah Pompa IV (PUMP STATION IV)

    PS4.png

     

    LABORATORIUM – Laboratory.

    LAB.png
    Untuk menjaga kualitas air besih agar memenuhi standar air bersih sesuai Peraturan Mentri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/1990, PT.Krakatau Tirta Industri dilengkapi dengan laboratorium yang berfungsi antara lain untuk ;
  • Memonitor kualitas air baku dan air bersih.
  • Melakukan uji coba/riset terhadap bahan-bahan kimia pembantu.
  • Sarana analisa air bersih masyarakat umum                                                                                                    

limbahnya berupa lumpur yang belom bisa di olah kembali tetapi tidak mengandung bahan B3